Saturday, March 28, 2009

HaPe "baru"

beberapa waktu yang lalu, kira-kira di awal bulan Januari saya iseng-iseng ngomong ke orang tua saya kalau saya pengen banget punya BB (blackberry) yang lagi heboh itu. Jadi sebagai seorang yang bisa dikatakan gadget freak, saya tidak mau ketinggalan dan pengen nyobain rasanya bb tu seperti apa. Sebenarnya pengen juga punya i-phone, tapi apa daya duit tak sampai, hehehe.

Dan waktu itu setelah saya ngomong dan memberi sedikit penjelasan mengenai si bb, baik dari sisi fungsionalitas maupun harga, mereka pun memberi peluang untuk membelikan saya si bb itu ^^d, tapi harus nunggu TAON DEPAN kalau mau. Dan itu berarti, kalau nunggu sampe selama itu, udah gag jamannya bb lagi dung.... T_T

Akhirnya saya memutuskan untuk mencari alternatif lain smartphone pengganti bb idaman, dan secara kebetulan ada seorang temen yang menjual handphone miliknya yang secara tidak sengaja ketemu sama hp yang dulu pernah saya inginkan banget, SE M600i...

Langsung saja saya mengontak orang tua dan minta duit... (hehehe, ngga lahh..). Setelah deal dengan kondisi dan harganya, saya telpon ke nyokap a.k.a. nyonya besar dan menjelaskan tentang keinginan saya untuk memiliki M600i milik teman saya itu. Dan akhirnya setelah beberapa saat berdebat, kesepakatan pun didapat yang hasilnya saya harus nunggu beberapa hari sampai uangnya dikirim.

Alhamdulillah saat ini si 'item-biru' ini sudah di genggaman saya selama kurang lebih satu minggu melengkapi koleksi Sony Ericsson saya setelah sebelumnya ada Z530 dan T303 yang sekarang sedikit terabaikan karena si mainan baru ini, hehe....

[get this widget]

Sunday, March 22, 2009

seminggu ngajar = suara abis

sebagai seorang asisten pengajar di laboratorium, jadwal mengajar saya sangatlah padet. bayangin aja, jadwal normal nya 6 sesi ngajar per minggu nya dimana tiap sesinya ngajar full 1,5 jam nonstop. belum lagi kalau misalnya dapet praktikan yang nyebelin. Tapi alhamdulillah praktikan-praktikan saya sebagian besar asik untuk diajak ngobrol dan ngga begitu nyebelin. tapi tetep ada satu-dua anak yang sok tahu dan kalau buat saya, tingkahnya nyebelin banget.

sabtu kemaren, saya bersama teman-teman lab dan kakak-kakak angkatan yang dulu pernah bergabung di laboratorium SIRKEL mengadakan kumpul-kumpul untuk perkenalan keluarga baru lab ke yang lebih tua. Dalam acara ini hadir mantan asslab mulai dari angkatan 2001 (walopun cuma satu orang, hehe...), sampai yang terakhir yaitu kami berlima angkatan 2007. Kita mengadakan acara makan-makan ini di daerah xxx (saya lupa namanya), nama tempat makan nya Ledok Gebang. Berangkat dari kampus jam 1 siang dari yang awalnya berangkat bareng-bareng, tapi di tengah jalan kami tercerai berai. Saya yang serombongan dengan mbak Anti dan bu Nur ketinggalan rombongan. Dan sialnya kami bertiga tidak ada yang tahu kemana jalan menuju tempat makan yang akan dituju.

Akhirnya mbak Anti menghubungi mbak manajer dan meminta untuk dijemput. Untung saja walopun harinya mendung, hujan belum turun. Hujan baru turun ketika kami selesai dan ditutup oleh saya yang berhujan-hujanan sampai kos... T_T

[get this widget]

Sunday, March 15, 2009

Jogja - Kudus, full ekonomi

Sabtu, 7 Februari 2009 kemarin untuk pertama kalinya saya naik bus ekonomi Jogja-Kudus. saya ulangi lagi "untuk pertama kalinya". Karena selama satu tahun lebih kuliah di Jogjakarta, kalau pulang ke rumah saya selalu naik bus PATAS yang walopun mahal, tapi nyaman dan dijamin dapet tempat duduk. Selain itu saya bisa tidur sepanjang perjalanan dan tidak perlu merasa was-was karena pedagang maupun pengamen tidak dengan gampangnya masuk ke dalam bus. So, kenapa hari sabtu kemaren bisa terjerumus ke dalam bus ekonomi...?

Ternyata menyandang gelar asslab bukanlah hal yang gampang. Apalagi sekarang lab tempat saya ngajar sedang pindahan dari lantai 3 ke lantai 4. Kita harus mulai dari awal lagi membangun sebuah lab yang nyaman dan pantas untuk digunakan dalam proses praktikum. Karena pindahan yang sifatnya mepet banget ini, kita diharuskan kerja ekstra dan sekuat tenaga agar kerjaan bisa kelar secepat mungkin.

Karena kepulangan saya sudah terencana sejak 1 bulan sebelumnya, maka rencana pulang yang gagal sebelumnya (nb: sudah 3 bulan saya ngga pulang... T_T) ngga boleh terjadi lagi. Dengan nekat, saya ijin ke mbak manajer untuk pulang lebih awal. Tapi walaupun 'lebih awal', waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Dan ini artinya bus PATAS Jogja-Kudus yang terakhir sudah berangkat. Ohhh, noooo..... Gimana nihh, jadi pulang ngga yaa...

Akhirnya setelah menimbang, mengukur, dan menghitung, saya putuskan untuk nekat pulang malam ini juga tidak peduli apapun resikonya. Tanpa pikir panjang saya langsung ijin ke mbak manajernya SIRKEL untuk pulang (hehehe...). Karena pikiran sudah kalut dan terbebani karena seharian ditelpon, di-sms, ditanya sama bapak hari ini jadi pulang apa ngga. Karena merasa sudah lama banget saya tidak pulang, atau lebih tepatnya kira-kira sudah hampir tiga bulan, maka saya yakinkan dan memutuskan apapun kedaannya saya tetap akan pulang. Dan tercapailah niat saya untuk pulang ini, walaupun saya tahu waktunya kurang tepat.

Tanpa mampir ke kos dulu untuk mandi atau ganti pakaian, sepulang dari lab saya langsung menuju ke terminal Jombor untuk mengejar bus yang menuju Semarang. Dan alhamdulillah setelah sampai di terminal saya masih melihat satu bus yang tersisa jurusan Semarang. Dengan cepat saya langsung menitipkan motor dan menuju bus itu. Beberapa saat kemudian bus berangkat meninggalkan terminal untuk menuju ke Semarang (atau Magelang..? ^^a).

Dan masalah pertama pun muncul, ternyata setelah membayar ke kondektur bus sebesar 50ribu, koq duit kembaliannya 42ribu? WHAATTT? Jogja-Semarang cuma 8ribu doang? walopun ini pertama kalinya naik bus ekonomi Jogja-Semarang, tapi ngga mungkin deh sejauh itu cuma 8ribu doang. Dan ternyata benar saja, setelah mencari info dari beberapa penumpang ternyata bus yang saya tumpangi ini hanya sampai Magelang saja, huhuhuhu... T_T

Tiba-tiba ada seorang mbak-mbak dari sebelah kiri saya manggil dan berkata:
Mbaknya : Mas.. mas.., mau ke Semarang ya?
Saya : Iya mbak
Mbaknya : Ini bisnya sampai Magelang aja mas, ntar saya bareng masnya ya..
Saya : .....iya (dalam hati: lah ini saya juga baru pertama ini mbak naek bus yang ginian)

Setelah beberapa menit jalan, bus yang saya tumpangi berhenti di pom bensin dan semua penumpang disuruh turun untuk ganti bus yang menuju Magelang (haiyaah...). Mbak-mbak yang tadi langsung saya ajak turun dan ikut saya mencari tempat duduk yang kosong. Belum lama bus jalan, tiba-tiba seorang cewek di sebelah saya kebingungan mencari sesuatu di tas maupun di jaketnya. Tak lama kemudian setelah menyerah mencari, si cewek tadi menyerah dan menyatakan kalau dia telah kehilangan HP nya. Saya yang duduk di sebelahnya jadi ikut panik karena takut dikira pelakunya, hehehe..., Untung mbak-mbak yang tadi bareng saya berbaik hati menenangkan cewek itu dan meminjamkan HP nya untuk menghubungi keluarga cewek tersebut.

Perjalanan pun berlanjut lagi sampai Magelang, dan kita harus pindah bus lagi untuk menuju ke Semarang. Sepanjang perjalanan Magelang-Semarang saya tertidur karena sangat lelah seharian beraktivitas, tanpa sadar setelah terbangun ternyata sudah masuk tol Semarang (lupa namanya, ^^) dan mbak-mbak yang tadi mau bareng sudah ngga ada entah kemana tanpa pamit.

Saya pun turun di terminal Terboyo Semarang untuk mencari bus yang menuju Kudus. Sebelumnya teman saya yang sama-sama dari Kudus pernah cerita kalau dirinya dulu pernah pulang malem-malem kaya gini, dan dari Semarang-Kudus nya dia numpang truk. Wah, kacau juga kalau misalnya harus numpang-numpang sama orang yang ngga kenal kaya gitu. Maka saya memutuskan untuk berusaha mencari bus yang menuju Kudus. Kalaupun memang tidak ada, saya sudah berjaga-jaga menyiapkan uang untuk naik taksi ^^d.

Setelah bertanya kesana kemari mencari info, ada seorang bapak-bapak yang menawarkan untuk naik ke busnya yang menuju Surabaya, tapi harus menunggu sampai jam 11malem baru berangkat (setengah jam lagi). Saya pun menolak dan berharap ada bus lain yang langsung ke Kudus sambil membeli makanan kecil dan minuman di warung-warung yang masih buka. Setelah sekian lama menanti, ternyata ngga ada bus yang langsung ke Kudus.... T_T, huhuhu..., dan ini berarti penantian saya sia-sia saja. Dan lebih parahnya lagi, setelah masuk ke bus Surabaya tadi ternyata tempat duduknya sudah habis, AAAARRRRGGHHHHHH...!!! NOOOOOO...!!!!

Berarti saya harus BERDIRI sepanjang perjalanan Semarang-Kudus, TIDAAAKKKK......

Capek, Ngantuk, Pegel-pegel, berdiri pula.... Ditemani pengamen dan beberapa orang yang ikut berdiri, saya menikmati perjalanan Jogja-Magelang-Kudus 4 kali ganti bus ini dengan senyuman dan mengambil pengalaman baru dari kejadian ini. Dari mbak-mbak yang bareng, cewek kehilangan HP, naik bus berdiri 1,5jam, dan kejadian-kejadian lain yang menemani sepanjang malam itu tidak akan terlupakan. Kisah perjalanan ini pun berakhir ditemani pengamen yang menyanyikan lagu-lagu jadul Koes Plus dengan gitar-tiga-senar dan suara nya yang masih bisa diterima oleh telinga sehat (^^v peacee...). Terima kasih ya Allah, Engkau telah memberiku pengalaman baru ini dan memberiku sedikit pelajaran tentang hidup dalam masyarakat dengan segala kesibukan dan usahanya....

[get this widget]